Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

CV.Satu Fokus

Hanya sekedar share... perjalanan waktu develop aplikasi, kini sudah saatnya memerlukan legalitas formal yang bernama CV  (perseroan komanditer..kalo ga salah). Adalah karena kondisi yang mengharuskan mempunyai "bendera" yang diakui oleh pihak resmi, misal instansi pemerintah, maka CV.Satu Fokus, ..sekarang dalam tahap proses. Alhamdullilah, satu tahap lagi, progress usaha telah terwujud, tinggal memantapkan marketing dan mulai kerja sama ke banyak rekan bisnis lainnya, yang lebih besar targetnya..he3 Satu Fokus...... Mempunyai semangat, bahwa apapun itu, apabila dilakukan secara fokus , satu hal saja, pastilah hasilnya luar biasa. Tidak ada (belum sy dengar)...orang sukses di banyak hal, sekaligus...Yang ada dia setelah berhasil SATU hal, kemudian berekspansi melebarkan usahanya ke jenis lain,... FOKUS hal baru ini, kmd berhasil dan seterusnya. jadi  "satu fokus" ingin melakukan satu hal saja dan menikmati proses perjalanan keberhasilan. selamat datang S

Kerangka kerja (frame work ) aplikasi

Dalam develop suatu aplikasi software program, adalah sangat penting untuk dapat memahami proses bisnis dari usaha yang akan diterapkan aplikasinya. Inti dari aplikasi adalah menyalin catatan transaksi dari kertas ke dalam bentuk digital di komputer. Yang menarik dari develop suatu aplikasi adalah, tiap-tiap usaha punya spesifikasi proses bisnis yang berbeda-beda tergantung dari kebijakan pemiliknya. Meski begitu, kerangka kerja (frame work) utama tetap sama. Pengalaman dari develop selama ini, frame work semua aplikasi selalu ada data induk, transaksi dan laporan-laporan. Developer selalu meminta salinan berkas-berkas transaksi dan laporan2 yang telah dilakukan sebagai acuan awal pembuatan aplikasi. Laporan menjadi sangat penting, karena inti dasar aplikasi adalah menghasilkan laporan2 itu. Dari laporan itu, seorang pemilik ato manajer dapat membuat suatu keputusan dan rencana ke depan terkait progress bisnisnya. Tahap – tahap develop : 1. kumpulkan data-data / laporan dari lapan

Konsep dasar manajemen usaha restoran (1)

Usaha restoran mempunyai desain usaha yang unik, karena menggabungkan usaha dagang retail dan manufacture/home industri. Pada sebuah restoran, mempunyai proses bisnis, dari pembelian bahan-bahan olahan/produksi. Bahan olahan ini, bisa di simpan dalam stok bahan (terutama yang bahan awet), misal minyak, tepung dll, kecuali sayuran dan bahan sekali olah lainnya. Uniknya disini adalah setelah makanan/masakan sudah siap saji, tidak mudah dalam penentuan stok/jumlah barang jualan. Sehingga monitoringnya tidak dimasukkan ke dalam database, cukup dilihat oleh pramu sajinya. Yang menjadi fokus adalah monitoring arus kas dari penjualannya. Dalam usaha restoran, marketing via ”offline” baik melalui brosur, atau pun dari mulut ke mulut, adalah sangat dominan. Karena restoran dalam perkembangannya, tergantung citra rasa hasil olahan..meski sekarang juga menjual kenyamanan, dan segala yg terkait relaksasi/refreshing. Dalam kenyataan, usaha restoran menjadi terkenal lebih dikarena ”rekomendasi”

Lap Arus Kas/asset dalam manajemen keuangan non akuntansi.

Suatu sore,.pengusaha dari Pare, Kediri sekaligus mentor bisnis saya, telpon. “..mas aryo,.laporan pembayaran hutang piutangnya kok tidak ada ya?”. Kemarin staf saya tidak masuk, sehingga diganti dengan staf lain,.karena tidak “menemukan” laporan itu, uang pembayaran piutang tidak diserahkan staf pengganti itu…”dst. Dan singkat cerita, saya sarankan sementara mengecek lewat laporan arus kas (meskipun, akhirnya laporan yang dimaksudkan sudah tersedia,.karena dengan tulisan menu yang kurang sesuai sehingga tidak tahu). Dalam suatu manajemen keuangan, adalah sangat penting untuk selalu mencatat setiap kejadian serah terima atau pengeluaran kas terkait dengan operasional retal/bisnis (belum pendekatan akuntansi). Setiap pembelian, penjualan, penggajian, pelunasan Piutang/hutang dan lain-lain harus mempunyai catatan arus kasnya. Di dalam konsep aplikasi,program,software manajemen keuangan yang telah digunakan oleh klien saya, mempunyai pendekatan konsep arus asset. Karena pencatatan dev