Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Kopdar bersama owner Bengkel Mobil Bayusakti, Pare, Kediri

Gambar
Pagi hari itu,.tak seperti biasa,.kode wilayah telepon lokal 0293 masuk ke hp butut cdma. Agak ragu dan bersifat formal (ga enak banget jika SOP yah..he he), saya angkat dan.... ”..Assalamualaikum...” suara yang tidak asing ku dengar,..yang sempat sebelumnya, saya mengira ada ”permintaan informasi” dari klien – klien di Mungkid atau Temanggung. Adalah seorang dengan penampilan bersahaja, kalem dan jika berada di lingkungan kerja beliau ( Bengkel besar mobil Bayusakti, Pare, Kediri ), sering kali disalahkirakan bahwa beliau adalah salah satu ”pasukan” yang sedang bekerja..he he he. Yaitu lah bapak Bambang Prianto, sang owner, jenderal besar di lingkungan bengkel Bayusakti. foto saat mencicipi kuliner ringan di food court Mart ,selatan Hotel Besar di jalan Mataram Jogja Perjalanan hidup saya, sebagai ”tukang jahit” ini, tidak lepas dari peran serta beliau, memberi ”jalan” bagi track record usaha ini. Berawal dari perkenalan saya,kira-kira tahun 2007, saat masih menjadi serdadu g

Developer bangunan = developer aplikasi ??

Gambar
Dalam ranah pembuatan aplikasi, entah desktop, web atau pun mobile..ternyata bisa disamakan dengan membangun sebuah rumah. Secara konsep atau pun detail pengerjaan, membuat aplikasi memang lebih tepat disebut membangun...sehingga jangan bingung jika mereka menyebut diri juga DEVELOPER. Apabila tahap membuat sebuah rumah, didahului sebuah perencanaan (ini lebih tepat untuk wilayah orang arsitek), kemudian tahap pembangunan oleh orang sipil yang semua harus mengacu pada desain/skema dari orang arstitek tadi. Sebelum membuat rancangan desain bangunan, tentunya juga memerlukan studi lapangan, terkait lingkungan, amdal dll. Kemudian disesuaikan dengan konsep dan fungsionalitas bangunan itu. Serupa dengan itu,..membangun aplikasi, mesti melakukan studi lapangan, ato dikenal dengan Analis System. Membuat rancangan alur sistem dan struktur database. Dalam wilayah ini, lebih sering disebut tahap normalisasi tabel, yaitu dari berkas laporan dan atau transaksi yang ada. Dan tahap membang

Penting satuan dalam sistem informasi retail distributor/supplier

Gambar
Usaha retail dengan jumlah item barang yang siap dijual, biasanya mencapai ratusan hingga ribuan jenis. Untuk retail dengan penjualan eceran, paling mudah menggunakan hitungan bijian (pieces),sehingga dalam membuat desain struktur informasi barang, dapat digunakan sbb: Kode barang, nama barang, harga beli, harga jual,stokUpdate, lokasi, satuan, kategori Satu item barang dibuatkan kode barang yang berbeda dengan yang lainnya. Akan tetapi, apabila ada barang yang dijual dengan satuan yang berbeda, dan secara otomatis mempunyai informasi harga jual dan harga bel yang berbeda. Misal 1 PCS buku tulis harga jual Rp 1000 Dan ketika dijual secara jumlah banyak (misal pack =20 PCS), maka bisa menjadi seperti ini 1 Pack buku tulis harga jual Rp 15.000 Pastinya, akan mempengaruhi laba kotor, karena harga eceran sudah tidak sama (lebih rendah) Salah satu cara, adalah mesti membedakan kode barang untuk satuan eceran dan Pack atau lusinan

Oemar Bakrie dan Kanwil Kementrian Hukum dan HAM se DIY

Gambar
Terhitung mulai dari tanggal 2 Mei 2011 sampai dengan 14 Mei 2011..agak berbeda aktivitas selama ini. Aktivitas yang sebenarnya sudah saya tinggalkan lebih 2 tahun lalu....Ya, berdiri dalam suatu ruangan, yang dihadiri 30 peserta dari Kanwil Kementrian Hukum dan HAM se DIY. Suatu pendidikan kilat ato diklat, yang saya pribadi lebih senang mengatakan ”sharing pengalaman dan pengetahuan”. Dalam keseharian, jarang sekali berinteraksi dengan orang lain..maklum ”tukang mengetik” seperti saya, membutuhkan konsentrasi. Jika sedang ”ngetik”, saya lebih senang, berbicara dengan monitor. Lebih fokus dan cepat tuntas kerjaannya.he he he. Tapi hari senin, 2 Mei 2011, saya break dahulu dengan ativitas selama ini dan berdiri di depan kelas sebagai ”Oemar Bakrie”. Kiasan seorang pengajar kelas Coro, tanpa ada basis keilmuan formal,.hanya berdasar pengalaman ”ngetik” sekian tahun yang lalu dengan sekian puluh kerjaan yang sudah berhasil digunakan di berbagai tempat, dari Sumatera, Jawa, Bali dan K

TM220D, si mini printer yang serial port

Suatu kali owner sebuah toko alat tulis kantor,toko Famili, jl. Kusuma 90 kebumen, menginginkan pencetakan nota yang dibedakan untuk pembeli umum dan pembeli langganan. Pembedaan nota untuk efisiensi terkait dengan kertas yang digunakan, yaitu kertas roll untuk mini printer (pembeli umum) dan kertas double ply continuous forms untuk ukuran lebar A4 tetapi panjang setengah dari A4, serta sudah ada potongan (pembeli pelanggan). Kertas continuous forms mempunyai cetakan rangkap sehingga dapat digunakan untuk transaksi piutang. Yang tembusan untuk pelanggan, yang asli untuk arsip kantor. Mini printer epson TM220D sudah didapat,.bungkus dibuka, printer dipasang ke komputer, kertas sudah ready ditempatnya. Perlu diketahui, ternyata mini printer ini mempunyai 3 jenis port, yaitu LPT1, USB dan yang terakhir adalah serial (COM). Kemudian CD setup bawaan toko dimasukkan ke DVD ROM, dan mulailah menginstal. Sekian menit berlalu, proses setup finished. Buka notepad, File menu > print. Sekia