Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Tutorial Aplikasi Tiketing Tour Travel

Gambar
Secara konsep ”user friendly”, cara penggunaan aplikasi menggunakan tombol ENTER dan juga tombol shorcut F1 – F12, yang semua berbasis keyboard. Minimalisasi penggunaan mouse, dimaksudkan agar pekerjaan melalui keyboard akan lebih cepat selesai. Dalam sistem informasi tiketing tour travel khusus tiketing pesawat terbang, tahap pertama adalah mencatat data induk Agen dan Maskapai Penerbangan (airlines). Agen disini adalah kantor tour travel yang belum mempunyai sarana online transaksi dengan pihak penjual tiket (airlines) Pencatatan transaksi penjualan, dengan menulis rekapan dari transaksi yang dilakukan oleh staf pada nota rangkap,hal ini menyesuaikan kebutuhan kantor, menyangkut kebijakan manajemen terkait. Berikut video tutorial untuk menjalankan aplikasi 1. Data agen 2. Penjualan Tiket 3. Penentuan harga Dasar tiket 4. Pelunasan Piutang

No Meja dalam Sistem Informasi Restoran

Gambar
Restoran bisa diibaratkan sebuah usaha yang ada proses produksinya, sehingga pendekatan sistem bisnis adalah sebuah manufaktur. Perbedaan yang mendasar dari manajemen restoran adalah, tidak ada (=baca terlalu ribet dan tidak ada waktu) pencatatan proses produksi terkait dari bumbu2 atau bahan yang kecil-kecil. Pada prinsipnya, seorang owner sudah dapat memperkirakan omzet kotor dari bahan mentah utama yang dibeli/dimasak. Sehingga transaksi terkait mutasi bahan adalah bahan baku yang bersifat utama saja. Dan semua pengeluaran terkait pembelian bumbu-bumbu dan rempah, dicatatkan dalam modul kas kecil atau dalam akuntansi pada jurnal umum saja. Dalam pelayanan sebuah restoran,terdapat informasi no meja yang mesti dicatat, sebagai pedoman untuk waitress menagih pemabayaran,.dengan menyerahkan nota sesuai no meja nya. Pada gambar berikut, adalah contoh sebuah aplikasi Kasir, yang mempunyai transaksi berupa paket Tour Travel, yang mesti dicatat no kedatangannya dan siapa Tour Lead

Usaha Tiketing Tour Travel

Gambar
Dalam usaha tiketing Tour Travel, mempunyai pencatatan yang berbeda dengan transaksi usaha retail/dagang. Terlebih jika Tour Travel yang langsung bertransaksi dengan pihak maskapai penerbangan, sebagai ”penjual” jasanya. Secara singkat, ada setidaknya 2 tahap transaksi: 1. deposit ke rekening maskapai penerbangan ini artinya, secara tidak langsung telah membeli tiket (indent sejumlah tiket) 2. melayani transaksi langsung dengan calon penumpang yg datang ke kantor,bisa pembayaran Cash atau pun gesek kartu. 3. Melayani transaksi para sub agen, dan biasanya berupa pembayaran tempo., shg menimbulkan piutang.. Suatu transaksi yang tidak begitu padat, masih dapat dicukupi dengan software ms excel. Akan tetapi jika sudah mempunyai jumlah frekuensi transkasi yang minimal sehari 50 ke atas, pencatatan komputersasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hal ini akan dapat meningkatkan efektifitas kerja karyawan, lebih cepat selesai dan dapat melaporkan secara mudah serta akurat.

Cash Back atau bonus dalam Sistem Informasi Usaha Dagang

Gambar
Begitu keras persaingan dalam Usaha Dagang saat ini, membuat para pelaku bisnis selalu memutar otak, atur strategi dan taktik dalam memenangkan ”pertempuran” ini. Usaha bisnis adalah perang yang sesungguhnya, dimana asset sebagai pertaruhannya. Kalah ”perang” asset akan habis dan bahkan bisa terperangkap dalam jurang hutang yang sangat dalam..ngeri banget..hehe he Dalam Sistem Informasi Usaha Dagang, dalam arti yang luas, inti semua bisnis adalah jual beli. Dari transaksi ini kemudian dapat diperoleh laba/profit. Adalah suatu kiat para pelaku bisnis untuk mempertahankan usahanya, dengan cara mengikat pelanggan loyal dan bahkan menjadikan pelanggan ini, sebagai ”divisi marketing”. Bagaimana kiatnya? Salah satunya memberi ”Cash Back” untuk semua item barang dagangan, nilai cash back sangat bervariasi, tidak berupa prosentase. Sehingga dalam struktur tabel, cash back ini, melekat pada tabel Barang. Sebagai imbasnya, profit dari usaha akan berkurang, akan tetapi kesinambungan usaha

Promosi Industri Informatika dan Pemanfaatannya

Gambar
Selasa, 31 Mei 2011, ruang Mendut, sebuah Hotel ternama diujung utara jalan Malioboro, dekat stasiun Tugu, hari yang saya sempat dan jadwalkan untuk menghadiri Seminar/Workshop ”Promosi Industri Informatika dan Pemanfaatannya” yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo, DIY. Dengan 3 pembicara dari Jakarta, yaitu Bapak Heri Sutrisno dengan makalah ”Promosi Industri Informatika dan Manfaatnya”, Bapak Ifik Aripin dengan ”Green IT sebagai Pengembangan TIK masa kini” dan terakhir Bapak Harry Novianto dengan ”Mobile Application,Peluang dan Tantangan”. ”Sesaat setelah acara dimulai, 31 Mei 2011” Dengan semua kompetensi dan reputasi para pembicara, para pendekar IT tersebut menjelaskan dengan singkat (maksimal kira-kira 45 menit). Untuk ukuran isi materi,.seminar lebih diarahkan ke konsep dan trend IT, sehingga bagi peserta yang masih dalam wilayah ”praktis”, saya kira belum ”nyambung”, ibarat anak SMA diberi materi kuliah semester atas.he he he. Saya kira karena keterbatasan waktu dan kese

Sistem Monitoring Tiketing Tour Travel

Gambar
Meningkatkan mobilitas penduduk Indonesia menggunakan pesawat terbang, dapat sebagai acuan tingkat kesejahteraan. Meski belum valid betul, setidaknya asumsi umum, yang memakai jasa angkutan udara ini, masih didominasi untuk masyarakat menengah ke atas. Sistem Monitoring Keuangan Tour Travel, khususnya untuk tiketing pesawat terbang, mempunyai transaksi yang sederhana. Akan tetapi, proses diawali dengan transaksi tidak langsung dalam pemesanan tiket/reservasi ke Air Lines. Tidak langsung disini, artinya adalah pihak Tour Travel, mesti mendeposit sejumlah uang ke rekening Air lines, dari saldo deposit inilah, Tour Travel baru dapat transaksi pemesanan tiket. Tidak langsung melalui pihak ke tiga semisal paypal dll. Seorang dapat membeli langsung ke Tour Travel, atau pun melalui agen. Sehingga Customer disini, untuk perorangan dimasukkan ke dalam UMUM dan selebihnya adalah data dari Agen. Hampir mirip dengan retail umum, karena mengenal diskon dan jumlah tiket yang dibeli. Jumlah tik

Sistem Informasi Keuangan Tempat Penitipan Anak, dan Play Group

Gambar
Semakin meningkat aktifitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang dituntut mencari rejeki, baek suami dan isteri, sehingga tidak memungkinkan menjaga buah hati dan merawat, maka timbullah usaha penitipan anak plus pendidikan usia dininya. Sistem informasi pada usaha ini hampir sama dengan sistem informasi keuangan sekolah pada umumnya. Mengenal juga sistem SPP, akan tetapi besar SPP ditentukan berdasar ”berapa lama anak dititipkan untuk diasuh di TPA ini” Ada yang dari 07.30 - 12.00 07.30 - 14.00 07.30 - 16.00 dengan nilai SPP yang menyesuaikan lama waktu. Urutan alur data dimulai dari pencatatan siswa/anak, di modul ini juga untuk menentukan berpa besar SPP yang dibebankan ke orang tua. Setelah informasi siswa tercatat, baru dilakukan transaksi pembayaran SPP. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan monitoring transaksi,laporan pembayaran SPP dan penunggakan. Serta dapat memberi peringatan/ notifikasi apabila ada anak yang belum membayar pada bulan tertentu/yang sdang