Minimarket – manajemen stok dengan konsinyasi (1)


Usaha retail dengan konsep swalayan yang melayani pembeli 24 jam, sedang menjadi trend. Dalam usaha ini, diperlukan manajemen stok yang baik. Yang meliputi stok sebagai aset atau stok titipan.

Adakalanya satu jenis barang yang sama, bisa diperoleh dari beberapa supplier yang berbeda. Baik dari pembelian putus (stok menjadi aset) ataupun dari konsinyasi (supplier menitipkan barang). Oleh karena itu, dalam sistem informasi minimarket ini, atribut stok melekat kode suplier juga dan sifat konsinyasi atau tidak.

Setiap supplier mempunyai beberapa barang yang terdisplay di toko, dengan sifat yang seragam, yaitu beli putus atau konsinyasi. Misal, Supplier A bersifat konsinyasi, maka setiap Supplier A memasok barang-barangnya, maka semua adalah titipan. Dan sebaliknya.
Akan tetapi ada juga yang menerapkan sistem mix (campur), Supplier A boleh meminitip barang atau pemasok secara beli putus.

Semua jenis transaksi, akan bisa termonitoring dengan baik, saat minimarket melakukan pembayaran stok konsinyasi. Manajemen akan membayar sejumlah uang dari stok titipan yang telah terjua dalam kurun waktu tertentu.




Gambar transaksi pembayaran stok konsinyasi

Dalam transaksi di atas, mempunyai langkah sbb:
  1. no transaksi otomatis terbentuk,.abaikan
  2. mengatur tanggal transaksi
  3. mengatur periode awal dan pencatatan. Sistem akan memberi peringatan, apabila periode awal sekarang,.mengenai periode akhir sebelumnya.
Misal: LnK/2 periode awal 1 agust 2014 s.d 15 agust 2014
           Saat melakukan pencatatan LnK/3,.periode awal diatur tanggal 14 agust 2014, maka akan terjadi ”over laping” di tanggal 15 agust 2014, (dihitung 2x) sehingga sistem akan memberi peringatan.
  1. memilih supplier
  2. tekan tombol ”tampilkan data”
  3. tabel akan terisi data penjualan dari stok yang bersifat konsinyasi dari supplier itu di periode yang diatur di langkah no.3

dengan sistem ini, akan memudahkan manajemen stok,barang yang dari supplier tertentu bersifat konsinyasi atau beli putus. Dan setiap jenis barang yang sama, akan mempunyai kode barang berbeda jika beda sifat konsinyasi atau tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monitoring Progress Proses dalam Digital Printing Advertising – Multi User (Sistem Titip)

Surat Perintah Kerja dalam Usaha Digital Printing

Manajemen Informasi Bengkel 02 – Otomatisasi penggajian komisi penjualan