Nota Pengambilan dalam Sistem Informasi Percetakan
Melanjutkan postingan tentang jenis percetakan, ada hal yang paling mendasari perbedaan desain aplikasinya, hali ini terkait dengan proses bisnis. Percetakan yang ada di jogjakarta, mayoritas berjenis percetakan yang melayani cetak brosur, undangan, pamflet,printing outdoor dan segala hal terkait dengan ”cetak lembaran”. Percetakan jenis ini, sudah mempunyai harga jual tiap item layanan, seperti hal nya suatu produk yang siap dijual di toko retail umum lainnnya. Misal, jk cetak kartu nama, dengan ukuran biasa per box (100 lembar) @Rp 20.000 dst.
Berbeda halnya dengan jenis percetakan yang basis layanan utama adalah pembuatan/cetak buku. Percetakan jenis ini dilengkapi dengan modul untuk menentukan HPP (harga pokok produksi) yang meliputi:
1. berapa banyak lembar putih dan lembar bewarna
2. bahan kertas cetakan
3. hard cover atau biasa
4. biaya cetak isi, cetak cover
5. biaya emboss
6. sampai dengan biaya finishing, sperti pemotongan kertas, binding,laminasi, biaya susun dll
dari HPP ini untuk menentukan harga jual per buku, sehingga akan diperoleh nilai order sebenarnya. Oleh karena itu, setiap ingin cetak buku, tidak bisa diketahui langsung berapa biayanya,mesti dihitung detail terlebih dahulu, shg memerlukan waktu.
Untuk percetakan non buku, lebih simpel akan tetapi mempunyai frekuensi layanan yang sangat tinggi. Sistem komputerisasi sangat dibutuhkan untuk layanan cepat, akurat dan efisien.
Oleh karena sangat banyak pelanggan yang datang, maka dibuatkan suatu cetak pengambilan barang setiap order yang mesti memerlukan beberapa hari pengerjaan
Apabila pelanggan bisa mengantri dapat dibuatkan langsung nota, denga suatu modul sbb:
Komentar