Kode barang dalam multi harga di aplikasi POS

Dalam usaha dagang, sering kali dijumpai suatu barang dengan berbagai satuan dijual bersamaan. Misal dalam toko Alat tulis kantor, ada buku ukuran A4 yang dijual eceran dengan harga 3000 dan dijual per pack (isi 10 buah) dengan harga 28.000. Secara konsep database, meski hanya 1 jenis buku yang sama, akan tetapi dianggap sebagai 2 entitas yang berbeda. Sehingga data di atas ditulis sbb: Kode – nama – harga jual - satuan 001 - buku ukuran A4 – 3000 – Pcs 002 - buku ukuran A4 – 28.000 – Pack Dan dapat dibayangkan apabila ada lagi buku tersebut yang satuan Kardus, maka akan menambah lagi entitas, menjadi 3 buah data dengan 1 buku yang sama. Kelebihan: validasi data terkait stok per kode barang dapat terjaga saat transaksi Kelemahan: entrian data yang sangat banyak dan updating stok ( dlm transaksi pemisahan, satuan misal beli dari supplier dalam kardus, harus dipecah2 ke dalam satuan kecil ) hal ini sering mengalami keterlambatan data stok yang update, terlebih dalam toko ATK dengan fekuensi transaksi yang tinggi. Desain form stok barang di atas adalah mempunyai 1 kode barang yang digunakan bersama. Sebagai pembeda adalah satuan dan harga ( beli dan jual ). Kelebihan: kode barang lebih sedikit, shg mudah dalam pencarian Kelemahan: harus teliti memperhatikan satuan dari tiap kode barang Penerapan dalam modul POS (Point of Sales/kasir), dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. dengan menggunakan kotak bantuan cari barang i. tekan F1 ii. klik 2x (double click) tabel 2. menggunakan barcode scanner 3. ketik di kolom kode barang, ENTER Jika menggunakan barcode scanner,setelah terisi nama barang, akan masuk ke kolom satuan, untuk menentukan harga jual. Dan selanjutnya masuk ke kolom QTY, seterusnya akan sama dengan cara yang lainnya. Gambar diatas, dengan menggunakan barcode scanner, mesti memilih satuan dari kode barang yang ada. Satuan yang tampil dalam kotak kecil, hanya berisi satuan yang digunakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monitoring Progress Proses dalam Digital Printing Advertising – Multi User (Sistem Titip)

Surat Perintah Kerja dalam Usaha Digital Printing

Manajemen Informasi Bengkel 02 – Otomatisasi penggajian komisi penjualan