Setting Perkiraan - Akuntansi (2)





Dalam membangun aplikasi dengan konsep “Akuntansi untuk bukan orang akuntansi”, harus membuat suatu aplikasi itu, mudah dalam penggunaan tanpa harus mengerti dan paham tentang posting debet kreditnya. Meski begitu, untuk ke depan jika user memperlukan perubahan (penambahan/pengurangan) nama perkiraan dalam perkembangan usahanya, maka akuntansi dasar tetap menjadi bekal dalam menyimpan setting perkiraan ini.

Aplikasi ini mengacu suatu kaidah baku akuntansi, sehingga dikenal juga konsep tingkat perkiraan (level account). Developer mesti membuat tampilan pada modul setting perkiraan sehingga perkiraan yang berada di level yang lebih besar menjadi “anak” atau sub level. Lihat gambar berikut




  Rancangan pembuatan level perkiraan ini, akan mempermudah dalam penggolongan laporan akuntansi, mulai dari buku besar, neraca saldo, neraca riil, Lap rugi laba, dan juga perubahan modal.

Dalam pengaturan perkiraan ini, tiap-tiap perkiraan harus diberi sifat (debet/kredit) pada level terkahir (ke-3). Dengan memberi sifat ini, maka akan memudahkan programmer untuk membuat laporan dengan validasi yang benar. Oleh karena ada suatu perkiraan, misal akumulasi penyusutan kendaraan, merupakan suatu perkiraan yang digolongkan dalam suatu aktiva (asset) tetapi perkiraan ini bersifat (mengurangi) aktiva yang ada. Lihat gambar di bawah ini




Terkait dengan penyajian Laporan, maka teknik pembuatan Crystal Report (CR) mesti mengerti tentang formula. Teknik-teknik pada CR yang tidak berasal dari suatu field tabel yang berrelasi, kebanyakan menggunakan variabel yang dihitung pada compiler utk kenudian di”tangkap” di CR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monitoring Progress Proses dalam Digital Printing Advertising – Multi User (Sistem Titip)

Surat Perintah Kerja dalam Usaha Digital Printing

Manajemen Informasi Bengkel 02 – Otomatisasi penggajian komisi penjualan